Hal Yang Dibenci dan Tips Memilih MLM
Akhir-akhirnya ini MLM menjadi booming dengan manjanjikan income passive. Sebagai alternative sumber penghasilan, MLM seolah-olah menjadi primadona dikalangan para pembisnis. Karena dengan kemudahan system membuat MLM adalah cara smart dan praktis untuk meningkatkan income. Bila kita amati dampak dan manfaat MLM cukup signifikan terhadap peningkatan income perusahaan bila hal itu dilaksanakan sesuai dengan kaidah MLM yang benar. Namun pada prakteknya banyak penyelewenangan MLM dari kaidah yang seharusnya. Hal itu membuat citra MLM menjadi buruk.
Hal Yang Dibenci dari MLM
Dari sumber beberapa sumber online, ada beberapa hal yang membuat orang jengah dan membenci MLM antara lain :
- Sistem piramida, siapa yang daftar lebih dahulu maka dialah yang akan berhasil. Kita bekerja sekeras apapun tidak akan pernah bisa memiliki penghasilan yang sama apalagi lebih besar dari orang yang diatas kita. Bahwa MLM semuanya dan dimana saja berawal dari Amway yang pada intinya adalah pemasaran produk perusahaan dengan sistem berantai yang membentuk piramida
- Fee recruitment, kita akan mendapatkan bonus dari uang pendaftaran setiap orang yang kita rekrut. Misalnya, apabila kita bisa mendapatkan Rp 20.000,-/ anggota dan mampu mendapatkan 100 orang maka kita akan mendapatkan “gaji” sebesar Rp 2000.000,-. Pertanyaannya, uang tersebut memang “gaji” kita atau hasil “membodohi” orang?
- Belanja wajib/bulan, begitu sudah menjadi anggota biasanya kita akan dipaksa melakukan pembelian wajib bulanan. Sebenarnya produk mereka ini layak jual atau tidak?
- Produk tidak jelas, rata-rata produk MLM tidak memiliki sertifikasi, karena ini di Indonesia, minimal produk MLM harus memiliki sertifikat Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Asosiasi Penjual Langsung Indonesia (APLI).
- Tiba-tiba menghilang, setelah banyak mendapatkan “mangsa”, banyak bisnis MLM yang tiba-tiba menghilang. Begitu dikonfirmasi tentang kantor mereka ternyata hanya kontrak.
- Perpanjang tiap tahun, kita diwajibkan untuk “daftar ulang” tiap tahun dan harus membayar biaya perpanjang. Konyol kan?KTP saja cukup lima tahun sekali:)
- Tidak transparan, dengan mudahnya orang yang diatas akan membodohi kita karena dia yang lebih tahu jaringan dibawahnya. Kita hanya bisa pasrah saja apa kata “upline”.
- Semakin tinggi peringkat otomatis semakin besar kewajiban kita untuk beromzet, mereka selalu menjanjikan pasive income, nyatanya semakin tinggi peringkat, semakin besar juga kewajiban untuk beromzet.
- Harus pandai presentasi dan Harus kelayapan cari orang untuk dipresentasikan
- Kadang membohongi downline, dengan iming-iming bonus besar , padahal dia sendiri belum punya BONUS,
- Bukti bahwa yang diuntungkan dengan sistem MLM adalah Upline, sedangkan Downline akan selalu dirugikan adalah bahwa bentuk piramida ini akan berhenti pada level tertentu yang mana mereka tidak mungkin bisa mencari anggota baru lagi, ang dengannya semua bonus dan point yang dijanjikan adalah impian belaka. Dan perlu dicermati bahwa dimanapun Downline akan selalu lebih banyak daripada Upline.
TIPS Memilih MLM
Kita harus mengakui bahwa MLM merupakan system pemasaran yang cukup sempurna, namun sayangnya karena penyelewenangan dari kaidah yang semestinya menciptakan citra buruk pada MLM. Kita semestinya berpikir proporsional dan bijaksana bahwa tidak semua MLM tuh jelek namun masih ada MLM yang baik. Ada beberapa TIPS dalam membedakan MLM yang baik dan tidak, sehingga kita terhindar dari MLM abal-abal, sbb :
- Bagaimana legalitasnya, apakah perusahaan sudah memiliki SIUPL (Surat Izin Usaha Penjualan Langsung) yang dikeluarkan oleh instansi berwenang dalam hal ini adalah BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal). SIUPL adalah izin khusus untuk usaha Penjualan Langsung/MLM di Indonesia. Jika perusahaan hanya menunjukkan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) saja, maka perusahaan penjualan langsung tidak legal.
- Pelajari sistemnya sebelum masuk. Hal ini untuk menghindari agar Anda tidak menyesal setelah masuk menjadi anggotanya. Lihatlah dengan seksama marketing plannya, bonus/komisi yang dijanjikan perusahaan, apakah dari rekruting atau dari pembelanjaan produk baik pembelanjaan pribadi maupun jaringannya. Kalau hanya dari rekruting di janjikan bonus, maka patutlah diwaspadai, selain melanggar aturan Pemerintah juga akan merugikan jaringannya bila tidak ada lagi lain orang yang direkrut. Berbeda bila bonus/komisi diperoleh karena pembelanjaan produk, dimana akan terus terjadi perputaran, apalagi produk bermutu baik.
- Pastikan Anda tertarik bukan karena iming-iming kaya mendadak namun memang karena ingin berkarir di bidang tersebut
- Bila Anda ingin memiliki pelanggan tetap, maka pilihlah perusahaan yang mempunyai produk dan memiliki aneka ragam produk untuk ditawarkan; dan yang terpenting, memiliki jaminan atas kualitas barang dan jasa yang dijualnya agar bisa ditukar apabila tidak sesuai dengan kualitas yang sebenarnya.
- Pilihlah perusahaan yang para distributornya memiliki sistem keberhasilan untuk bisa sukses, di mana sistem tersebut sebaiknya harus sudah teruji dan terbukti mampu mencetak banyak orang menjadi berhasil. Idealnya, sistem tersebut hendaknya bisa dijalankan oleh orang dari berbagai macam latar belakang usia, pekerjaan, pendidikan, jenis kelamin, bahkan oleh mereka yang tidak pernah berbisnis sama sekali. Sistem yang baik biasanya juga menyediakan alat-alat bantu usaha, seperti buku-buku kepribadian, kaset-kaset yang memberikan motivasi dan teknik, serta pertemuan-pertemuan yang bisa dihadiri. Jika ada perusahaan MLM yang menawarkan janji manis hasil besar tanpa harus kerja keras, sebaiknya Anda tinggalkan saja.
- Untuk menunjukkan suatu perusahaan MLM bonafide atau tidak adalah minimal dengan melihat apakah perusahaan tersebut diterima secara nasional sistem bisnisnya. Biasanya, mereka juga akan mengutarakan visi-misinya bagi kesejahteraan perusahaan dan jaringan distributornya.
- Alangkah baiknya perusahaan MLM yang dipilih yang tergabung dalam APLI (Asosiasi Penjual Langsung Indonesia). APLI adalah sebuah asosiasi yang mewadahi berbagai perusahaan MLM. Belum bakunya aturan hukum di Indonesia dalam mengatur penjualan langsung juga mendorong kebutuhan di antara perusahaan MLM menciptakan bersama aturan dan kode etik yang disepakati bersama. Perusahaan yang ingin bergabung dengan APLI harus memenuhi sejumlah persyaratan. Kalau lembaga secara international namanya World Federation of Direct Selling Associations/ WFDSA
- MLM yang memberikan kesempatan untuk berhasil yang sama kepada semua member tidak melihat “senioritas”
- MLM yang tidak menjanjikan fee recruitment dengan kata lain penghasilan yang diterima berdasarkan omzet
- Tidak ada kewajiban belanja bulanan atau dengan kata lain bisa bebas kapan dan berapa jumlah yang ingin kita beli
- Kantor pusatnya milik sendiri alias tidak kontrak
- Keanggotaan sekali seumur hidup
- MLM yang transparan dimana membernya bisa mengakses secara online total omzet, bonus, sampai dengan jumlah mitra.
- Banyak-banyaklah bergaul atau mengikuti komunitas tertentu untuk menambah jumlah jaringan.
Kunci Sukses di Bisnis MLM
Kunci bisnis MLM adalah jaringan. Semakin banyak jaringan semakin bagus. Untuk mendapatkan jaringan tersebut Anda bisa mendaftarkan diri di beberapa komunitas.
- Tak ada keberhasilan tanpa usaha oleh sebab itu kiat sukses bisnis MLM yang paling penting adalah banyak usaha.
- Gunakan presentasi yang menarik dan “beda” kepada calon downline Anda
- Jaga komunikasi yang baik dengan para “atasan” dan “bawahan”.
- Rajin-rajinlah mengikuti seminar yang sehubungan dengan produk yang anda ikuti tersebut agar Anda tahu perkembangan terbaru
4SDK (Schooling, Selling, Servicing, Sponsoring, Duplikasi dan Keberanian)
Untuk mencapai kesuksesan dalam Bisnis Multi Level Marketing, diperlukan usaha dan kerja keras. Ada beberapa usaha yang perlu dikembangkan untuk meraih kesuksesan dalam bisnis ini yaitu dengan rumusan 4SDK:
1. Schooling
Belajar, bukan hanya meinpelajari tentang kesempatan bisnis yang ditawarkan, tetapi juga mempelajari semua aspek yang tercakup dalam perusahaan seperi produk dan sistem kerja perusahaan.
2. Selling
Dalam usaha Multi Level Marketing, seseorang dituntut tidak hanya berhasil dalam menjual produk, tapi juga harus mampuan menjual konsep dalam jaringan yang dibina. Sebab bisnis Multi Level Marketing merupakan bisnis yang banyak melibatkan orang- orang dalam mencapai keberhasilan dan keuntungan.
3. Servicing
Memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan salah satu kunci dalam meraih kesuksesan. Sebab pelanggan adalah orang yang paling penting yang membawa segala keinginannya kepada seseorang dan tugasnyalah yang menanganinya secara baik dan menguntungkan.
4. Sponsoring
Sponsoring merupakan kunci sukses dalam bisnis multi level marketing. Jika seseorang berhasil mensponsori orang-orang agar bergabung dalam jaringannya, berarti akan menambah poinnya, sebab dalam Multi Level Marketing penjualan seorang down line juga merupakan penjualan upline.
5. Duplikasi
Tugas terpenting dalam Multi Level Marketing adalah bagaimana seseorang bisa menduplikasikan diri kepada orang lain yang telah berhasil direkrut, sehingga orang-orang inipun akan berusaha menduplikasikan dirinya kepada orang lain.
6. Keberanian
Kunci keberanian pada dasarnya adalah kepercayaan diri. Untuk itu seseorang perlu menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi. Dengan percaya diri yang baik, akan mambantu seseorang dalam penjualan, menghadapi orang-orang khususnya pelanggan serta dalam membina jaringannya sendiri
“ Indahkan Hidupmu Dengan Berbagi “ Semoga Bermanfaat ^_^