MLM Apaan Tuh...
Pakar marketing dari USA Don FailIa membagi marketing menjadi tiga bagian. Yakni Retail (eceran). Direct Marketing (pemaaaran langsung) dan Multi Level Marketing (pemasaran berjenjang). Dan setiap bagian memiliki aturan main, karakter kerja dan misi usaha masing-masing.
Sistem multi level marketing berawal dari adanya cara direct selling atau yang dikenal dengan penjualan langsung. Direct Selling atau penjualan langsung adalah cara memasarkan produk maupun jasa langsung kepada pelanggan. Langsung, yaitu secara temu muka. Temu muka ini umumnya berlangsung di rumah pelanggan atau di rumah teman. Atau, tempat lain di luar lokasi pengecer. Ada 3 tipe dasar Direct Selling yaitu :
1. One on One
Dalam sistem ini seorang penjual , yang merupakan agen/anggota/kontraktor yang mandiri atau lepas, menarik konsumen yang berpotensi di area khusus berdasarkan pendekatan orang ke orang. Mereka menawarkan produk, serta mendapat komisi atau basis lain. Pendapatan mereka dapat juga diperoleh dari selisih harga pembelian ke supllier dan penjualan ke konsumen.
2. Party Plan
Pada metode seorang penjual, karyawan lepas atau tetap, bertugas mencari atau menjadi tuan rumah yang mengundang sekelompok orang di rumahnya dalam rangka sales party untuk mendemonstrasikan produk. Penghasilan si penjual juga atas dasar selisih harga eceran. Si tuan rumah biasanya diberikan hadiah sebagai tanda terima kasih sesuai dengan nilai penjualan tertentu.
3. Multi Level Marketing (MLM)
Secara umum MLM adalah suatu metode bisnis alternatif yang berhubungan dengan pemasaran dan distribusi yang dilakukan melalui banyak level (tingkatan), yang biasa dikenal dengan istilah Upline (tingkat atas) dan Downline (tingakt bawah), orang akan disebut Upline jika mempunyai Downline. Inti dari bisnis MLM ini digerakkan dengan jaringan ini, baik yang bersifat vertikal atas bawah maupun horizontal kiri kanan ataupun gabungan antara keduanya. Dalam penjualan MLM secara bertingkat dari distributor mandiri memiliki peluang untuk mendapatkan penghasilan dalam 2 cara :
- Pertama, penjualan produk langsung ke konsumen, Distributor mendapat keuntungan atas dasar perbedaan atau selisih antara harga distributor dan harga konsumen.
- Kedua, distributor bisa menerima potongan harga atas dasar jumlah produk/jasa yang dibeli oleh anggota kelompok bisnis untuk penjualan atau pemakaian, termasuk jumlah penjualan pribadi.
Tipe One on One dan Party Plan dapat digolongkan dalam Pasar Konvensional, sehingga dapat dibedakan antara pasar konvensional dengan MLM sbb :
Sistem multi level marketing berawal dari adanya cara direct selling atau yang dikenal dengan penjualan langsung. Direct Selling atau penjualan langsung adalah cara memasarkan produk maupun jasa langsung kepada pelanggan. Langsung, yaitu secara temu muka. Temu muka ini umumnya berlangsung di rumah pelanggan atau di rumah teman. Atau, tempat lain di luar lokasi pengecer. Ada 3 tipe dasar Direct Selling yaitu :
1. One on One
Dalam sistem ini seorang penjual , yang merupakan agen/anggota/kontraktor yang mandiri atau lepas, menarik konsumen yang berpotensi di area khusus berdasarkan pendekatan orang ke orang. Mereka menawarkan produk, serta mendapat komisi atau basis lain. Pendapatan mereka dapat juga diperoleh dari selisih harga pembelian ke supllier dan penjualan ke konsumen.
2. Party Plan
Pada metode seorang penjual, karyawan lepas atau tetap, bertugas mencari atau menjadi tuan rumah yang mengundang sekelompok orang di rumahnya dalam rangka sales party untuk mendemonstrasikan produk. Penghasilan si penjual juga atas dasar selisih harga eceran. Si tuan rumah biasanya diberikan hadiah sebagai tanda terima kasih sesuai dengan nilai penjualan tertentu.
3. Multi Level Marketing (MLM)
Secara umum MLM adalah suatu metode bisnis alternatif yang berhubungan dengan pemasaran dan distribusi yang dilakukan melalui banyak level (tingkatan), yang biasa dikenal dengan istilah Upline (tingkat atas) dan Downline (tingakt bawah), orang akan disebut Upline jika mempunyai Downline. Inti dari bisnis MLM ini digerakkan dengan jaringan ini, baik yang bersifat vertikal atas bawah maupun horizontal kiri kanan ataupun gabungan antara keduanya. Dalam penjualan MLM secara bertingkat dari distributor mandiri memiliki peluang untuk mendapatkan penghasilan dalam 2 cara :
- Pertama, penjualan produk langsung ke konsumen, Distributor mendapat keuntungan atas dasar perbedaan atau selisih antara harga distributor dan harga konsumen.
- Kedua, distributor bisa menerima potongan harga atas dasar jumlah produk/jasa yang dibeli oleh anggota kelompok bisnis untuk penjualan atau pemakaian, termasuk jumlah penjualan pribadi.
Tipe One on One dan Party Plan dapat digolongkan dalam Pasar Konvensional, sehingga dapat dibedakan antara pasar konvensional dengan MLM sbb :
Sejarah MLM
Akar dari MLM tidak bisa dilepaskan dari berdirinya Amway Corporation dan produknya nutrilite yang berupa makanan suplemen bagi diet agar tetap sehat. Konsep ini dimulai pada tahun 1930 oleh Carl Rehnborg, seorang pengusaha Amerika yang tinggal di Cina pada tahun 1917-1927. Setelah 7 tahun melakukan eksperimen akhirnya dia berhasil menemukan makanan suplemen tersebut dan menjualnya melalui perusahaan Nutrilite Product Inc, dengan menggunakan cara penjualan bertingkat di Amerika.
Inilah praktek awal MLM yang singkat cerita selanjutnya perusahaan Rehnborg ini yang sudah bisa merekrut 15.000 tenaga penjualan dari rumah kerumah dilaramg beroperasi oleh pengadilan pada tahun 1951, karena mereka melebih-lebihkan peran dari makanan tersebut. Yang mana hal ini membuat Rich DeVos dan Jay Van Andel Distributor utama produk nutrilite tersebut yang sudah mengorganisasi lebih dari 2000 distributor mendirikan American Way Association yang akhirnya berganti nama menjadi Amway
Setelah nutrilite bangkrut, pada tahun 1972 Amway (Rich DeVos dan Jay Van Andel) membeli Nutrilite Inc. Selanjutnya perusahaan ini menjadi perusahaan besar dan sudah berskala internasional yang tersebar di 80 negara. Selanjutnya tahun1969 muncullah perusahaan serupa yang bernama Kleeneze yang disebut sebagai penyempurna pembagian komisi dan bonus yang menjadi cikal bakal perusahaan multi level marketing pertama di Eropa. Empat tahun kemudian, Amway masuk ke Inggris yang kemudian di ikuti oleh Kleeneze dua tahun berikutnya.
Sejarah Multi Level Marketing Di Indonesia
Di Indonesia pada tahun 1986, didirikan perusahaan pertama yang memasarkan produknya dengan cara multi level marketing adalah PT. Nusantara Sun Chlorella yang kemudian dikenal dengan nama CNI. Setelah itu di ikuti dengan masuknya Amway ke Indonesia dan perusahaan multi level marketing lain seperti Shopie Martin, Herbalife dan lain-lain. Pada tahun 1984 didirikanlah suatu asosiasi yang melindungi bisnis MLM tersebut yaitu Asosiasi penjualan langsung Indonesia (APLI). Seluruh MLM murni di Indonesia harus mendaftarkan dirinya kepada APLI, hingga tahun 2004 sudah ada 62 MLM yang tergabung di dalamnya. MLM terus berkembang di Indonesia hingga masuk ke kota medan sekitar tahun 1990-an. Perusahaan yang pertama yaitu PT. Avon Indonesia atau Avon, yang kemudian disusul oleh multi level marketing lainnya.
Sistem Kerja MLM
Secara global sistem bisnis MLM dilakukan dengan cara menjaring calon nasabah yang sekaligus berfungsi sebagai konsumen dan member (anggota) dari perusahaan yang melakukan praktek MLM. Adapun secara terperinci bisnis MLM dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Ada beberapa perusahaan MLM lainnya yang mana seseorang bisa menjadi membernya tidak harus dengan menjual produk perusahaan, namun cukup dengan mendaftarkan diri dengan membayar uang pendaftaran, selanjutnya dia bertugas mencari anggota lainnya dengan cara yang sama, semakin banyak anggota maka akan semakin banyak bonus yang diperoleh dari perusahaan tersebut. Memang ada sedikit perbedaan pada sistem setiap perusahaan MLM, namun semuanya berinti pada mencari anggota lainnya, semakin banyak anggotanya semakin banyak bonus yang diperolehnya.
Komparasi MLM dengan Waralaba/ Franchise
“ Untuk meningkatkan penghasilan mereka yang bergerak di bisnis yang menjual produk adalah dengan menambah atau memperluas outlet/jaringan pemasaran mereka. Dan cara pintar memperluas jaringan pemasaran adalah yang dilakukan oleh bisnis waralaba dengan modal yang besar, atau Network Marketing/MLM dengan modal sangat kecil “ Safir Senduk (perencana keuangan)
Dalam bisnis Waralaba, memperbanyak outlet adalah berupa memperbanyak gerai waralaba tersebut dan tentunya memakan banyak sekali modal. Sedangkan pemilik bisnis Network Marketing/MLM, cara memperbanyak outlet adalah dengan memperluas jaringan bisnisnya yaitu mengajak orang-orang bergabung ke dalam bisnis Network Marketing/MLM tersebut melalui sistem PEREKRUTAN.
Dimanakah letak bedanya dengan waralaba ?
Katakan membuka 1 gerai waralaba modalnya 30 Juta. Ingin membuka gerai 100 lagi. Modal yang haus anda siapkan tentu 30 Juta x 100 gerai. Sedangkan di bisnis Network Marketing/MLM, anda membuka jaringan pemasar 100 orang tersebut, anda tidak memerlukan modal lagi. Merekalah yang membayar hak akses memiliki bisnisnya melalui anda, yang disebut SPONSOR
Dengan cara unik dan inovatif, MLM telah menjadi metode penjualan yang sukses selama 60 tahun. Karena itu, banyak ditiru oleh bisnis-bisnis yang curang seperti skema pyramid / money-game, dan surat berantai.
“ Indahkan Hidupmu Dengan Berbagi “ Semoga Bermanfaat ^_^